PANEN RAYA BUNGA MELATI

DESA MARIBAYA 1
KECAMATAN KRAMAT
KABUPATEN TEGAL
JAWA TENGAH

SEKILAS BUNGA MELATI



Bunga Melati merupakan tanaman perdu yang banyak dibudidayakan di pantura Jawa Tengah seperti kabupaten Tegal, kabupaten Pemalang, kab.Pekalongan, kab. Batang,dan kabupaten Purbalingga. Untuk kabupaten Tegal yang dibudidayakan adalah melati putih ( jasminum sambac) sejak tahun 1970-an dan ditanam disekitar pesisir laut jawa. Pada perkembangannya sampai dengan akhir tahun 2010 luas areal melati di kabupaten Tegal mencapai sekitar 400 Ha. Peningkatan luas areal dipicu oleh semakin terbukanya potensi pemasaran melati yang dulunya hanya untuk pabrik teh dan pasar tradisonal hingga terbukanya pasar ekspor melati ke Singapura, Malaysia, Thailand, dan India sejak tahun 1990-an. . Thailand dan India sebenarnya adalah produsen melati juga, akan tetapi produksi kedua negara tersebut tidak stabil karena banyak dipengaruhi oleh iklim sehingga impor dari Indonesia. Sementara Indonesia bisa memproduksi bunga melati secara kontinyu walaupun produksinya fluktuasi.

Dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif seperti di pesisir,tepi sungai, juga tegalan. Produktifitas melati bisa mencapai 618 kg/ha (sampel dari salah satu petani). Dengan harga rata-rata mencapai Rp. 35.000/kg ( data tahun 2014).

PANEN DAN PASCA PANEN MELATI



Panen melati dilakukan pada pagi hari antara jam 05.30 sampai jam 11.00 tergantung produksi pada hari itu. Panen dilakukan dengan memilih bunga melati yang sesuai kualitas dan spesifikasi yang diminta konsumen. Dengan menggunakan tangan dan dilakukan oleh para wanita. Panen melati dilakukan dengan memetik bunga melati yang sudah berwarna putih dan masih kuncup. Ini karena bunga melati yang laku dipasaran adalah bunga yang masih kuncup. Panen bunga melati dilakukan setiap hari.

Standar Operasional Prosedur ( SOP) panen bunga melati:

1. Memilih bunga yang sudah sesuai dengan spesifikasi dan kualitas yang diminta konsumen.

2. Pemetikan dilakukan pada pagi hari atau sore.

3. Tanaman melati mulai panen/berbunga mulai umur 6 bulan sampai 5 tahun.

4. Produktifitas melati biasanya selama 3 bulan, setelah itu berkurang panennya dan panen tertinggi selama 1-2 pekan.

5. Produksi melati paling tinggi biasanya awal musim penghujan antara bulan bulan November,Desember, dan Januari setiap tahunnya.

6. Pemetikan menggunakan tangan

7. Pemetikan dengan memotong tangkai melati.

8. Letakan bunga melati pada wadah yang terbuka/angin-angin.

9. Catat jumlah hasil panen

PASCA PANEN MELATI





Setelah dipetik dari kebun proses selanjutnya adalah sortasi dengan cara memisahkan antara daun,ranting,bunga mekar dengan bunga yang masih kuncup. Untuk pengiriman ke pabrik teh hanya dilakukan sortasi sebanyak 1 (satu) kali. Sementara untuk pasar luar negeri/ekspor dilakukan proses perendaman ke dalam wadah berisi air es setelah sortasi hingga bunga melati menjadi keras, tampak bersih dan segar.

Gambar di atas adalah melati untuk tujuan ekspor dalam bentuk roncean.


Gambar : kemasan melati untuk tujuan

Manfaat dan Pengelolaan Bunga Melati

Melati putih banyak sekali manfaatnya, seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya.Salah satu manfaat dari bunga melati adalah untuk dijadikan roncean, dimana seni ronce melati itu di setiap masing masing daerah memiliki ciri khas masing-masing akan tetapi kesemuanya masih memiliki kesamaan dari segi kegunaan maupun bentuk dari hasil roncean.

Untuk menjaga kualitas hasil roncean tetap segar dan terlihat cantik, bunga melati yang sudah di petik harus kita sortir terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan dari melati yang mekar dengan melati yang masih kuncup putih dengan melati yang masih kuncup hijau.

Melati yang sudah mekar biasanya hanya di manfaatkan untuk bunga tabur,sedangkan untuk melati yang kuncup putih ( lebih besar dari pada melati kuncup hijau ) ini yang sering di pakai untuk roncean/rangkaian, ini dikarenakan akan lebih mudah untuk merangkainya, begitupun juga dengan melati kuncup yang masih hijau atau “karuk” menurut para petani di daerah Tegal.

Berikut perbedaan antara melati kuncup hijau dengan melati kuncup putih :
        
Melati kuncup putih      Melati kuncup “Karuk”   Melati kuncup putih dan karuk


Setelah penyortiran antara melati putih dengan karuk serta melati yang sudah mekar dengan kotoran lainnya ( daun yang terbawa saat di petik) selanjutnya di rendam kedalam air es dengan tujuan agar nantinya melati tetap segar dan dapat bertahan selama beberapa hari, lama perendaman ini kira-kira sampai didapatkan keadaan melati lebih keras dari sebelumnya. Ini biasanya dilakukan untuk memudahkan dalam proses merangkai bunga melati, dengan kondisi melati yang lebih keras tadi.

Proses selanjutnya yaitu packing, untuk melati kiloan biasanya kita packing dengan memasukkan ke dalam plastik dengan berat yang sudah ditentukan (biasanya di sesuaikan dengan permintaan pelanggan ) untuk kami sendiri hanya 0.5 kg per bungkus plastik, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk tetap menjaga kesegaran bunga melati selama proses pengiriman . Selanjutnya melati yang sudah dibungkus dengan plastik di masukkan ke dalam sterofoam box dengan kapasitas maksimal penyimpanan sampai 10 kg per box dengan di beri pecahan es di dalamnya.

Melati kuncup putih    Melati kuncup “Karuk” Melati kuncup putih

Sterofoam dengan pecahan es Pengaturan posisi melati Maksimal 10 kg Box siap kirim

MANFAAT TANAMAN
Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi,kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh.

SENTRA PENANAMAN
Di Indonesia Pusat penyebaran tanaman melati terkonsentrasi di Jawa Tengah,terutama di Kabupaten Pemalang,Purbalingga dan Tegal.

Bunga melati sebagai bunga yang banyak dipakai dalam acara resmi kenegaraan, adat istiadat maupun bisnis perusahaan modern. Melati sebagai bunga nasional, sering digunakan pemerintah dalam banyak hal upacara dan acara resmi nasional.
Dalam acara adat, ronce melati digunakan sebagai perlengkapan inti bunga siraman yang dikenakan oleh pasangan calon pengantin sebagai salah satu contohnya. Acara peresmian pembukaan kantor pun menggunakan melati sebagai pita yang digunting sebagai tanda dimulainya bisnis secara resmi oleh pimpinan perusahaan.

Aplikasi lainnya dari ronce bunga melati pengantin adalah:
• Lar laran
• Siraman
• Baju dan Bando Melati
• Selempang Melati
• Jilbab Melati
• Bunga Bangun Tulak
• Bunga Kolong Keris
• Bunga Gombyok Keris
• Jatuh Dada / Tiba Dodo
• Palem Melati
• Buntal Pandan
• Bunga Basah
• Dekorasi pelaminan
• Mote Melati

Harga Bunga Melati Berbagai Acara

Manfaat bunga melati seperti yang sudah kita ketahui bersama salah satunya adalah sebagi bunga tabur, yang mana hal ini berkaitan erat dengan kepercayaan dari setiap orang, seperti yang sudah lazim dilakukan oleh masyarakat di wilayah Tegal bahwasanya setiap Jum’at Kliwon mereka berbondong-bondong ke pemakaman untuk sekedar membersihkan makam keluarga mereka, diawali dengan membersihkan sekitar makam kemudian tabur bunga dan di akhiri dengan membaca do’a dan tahlil.

Kebiasaan ini sudah mereka lakukan secara turun temurun dengan harapan untuk terus menghormati serta mengirimkan do’a kepada keluarga mereka yang sudah meninggal. Berkaitan dengan tradisi tersebut tentu hal ini membawa berkah tersendiri bagi para pedagang bunga khususnya bunga melati di daerah Tegal, seperti yang terjadi pada hari Rabu – Jum’at (4-6 April ) yang bertepatan dengan Pon-Wage-Kliwon menurut penanggalan jawa. Para pedagang dan juga petani melati berbondong-bondong ke pasar pagi Kota Tegal yang menjadi pusat penjualan bunga Melati untuk wilayah Tegal, Banjaran sampai ke daerah Brebes. Keramaian para pedagang bunga melati ini sudah terjadi sejak hari Selasa di karenakan stock bunga Melati yang ada di tingkatan petani sangat minim. Kelangkaan bunga Melati di wilayah produsen bunga melati yang dalam hal ini berada di daerah kecamatan Kramat dan juga Kecamatan Suradadi dikarenakan sering terjadinya hujan yang menyebabkan adanya penurunan jumlah produksi dan juga kualitas yang kurang bagus. Hal itulah yang menyebabkan kelangkaan bunga melati itu sendiri sementara permintaan akan bunga melati ikuntuk bunga tabur sangat tinggi.

Selain itu juga kebutuhan bunga melati untuk ekspor dan lokal seperti Cirebon,Bandung,Jakarta,Ciamis dan juga kota lainnya cenderung meningkat. Bahkan pada hari Rabu kemarin banyak para pedagang melati yang datang langsung ke sawah untuk sekedar mendapatkan bunga melati dari para petani dan ini menjadi salah satu pemicu kenaikan harga bunga melati di tingkatan petani yang cukup signifikan. Jika hari biasa harga mengikuti standar harga pabrik teh akan tetapi kemarin harga tersebut tidak berlaku dan mengikuti permintaan dari pasar.

Pada hari selasa harga sudah mencapai Rp. 22.000 sampai Rp. 24.0000 sedangkan hari rabu harga bisa mencapai Rp.30.000 -Rp.35.000 sedangkan harga normal dari pabrik teh hanya Rp. 16.000 sehingga pada hari itu hampir 80% bunga melati yang ada di wilayah penghasil bunga melati di daerah Tegal masuk untuk bunga Tabur sedangkan sisanya untuk keperluan ekspor dan kebutuhan lokal di daerah lain. Sempat terjadi kekurangan untuk memenuhi pesanan ekspor dan lokal tapi hal itu sudah bisa diatasi karena para pengepul mengambil bunga melati dari daerah lain seperti Pemalang dan Batang.

Dari sini dapat kami simpulkan bahwasanya prospek bisnis penjualan bunga melati masih sangat besar dan juga perlu adanya pengelolaan yang jauh lebih baik untuk bisa menghasilkan keuntungan yang lebih dalam menjalankan bisnis ini.

SEJARAH BUNGA MELATI

Melati

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai "puspa bangsa" atau simbol nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac), karena bunga ini melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini. Bunga ini merupakan suatu keharusan hiasan rambut pengantin dalam upacara perkawinan berbagai suku di Indonesia, terutama suku Jawa dan Sunda. Jenis lain yang juga populer adalahmelati gambir (J. officinale). Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu atau Riwat (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor),Melati Salam (UMI), Malete (Madura) serta Beruq-beruq(Mandar).

Di Italia, melati casablanca (Jasminum officinalle), yang disebut Spanish Jasmineditanam tahun 1692 untuk dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggrisdibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut yang kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923.
Jenis-jenis melati

Bunga Jasminum polyanthum.

Di antara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani, baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat delapan jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomi dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau Oleaceae.

Jenis-jenis melati di antaranya adalah:
Jasminum elongatum (Berg.) Willd. (melati hutan: gambir, poncosudo; syn. J. multiflorum Bakh. non (Burm.f.) Andr.).
Jasminum mensyi (Jasminum primulinum, melati primrose).
Jasminum multiflorum (Burm.f.) Andr. (Star Jasmine, syn. J. pubescensWilld.).
Jasminum officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J. floribundum = Jasmine grandiflorum). Perdu setinggi 1,5 meter.
Jasminum parkeri Dunn. (melati pot).
Jasminum revolutum Sims. (melati italia)
Jasminum rex (melati raja, King Jasmine).
Jasminum sambac (L.) Aiton (melati putih, puspa bangsa)
Jasminum simplicifolium (melati australia, J. volibile, melati bintang). Melati hibrida. Bunga berwarna merah muda dan harum.

Manfaat

Bunga melati bermanfaat untuk bunga tabur, bahan industri minyak wangi,kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh, seperti teh melati yang populer di Indonesia.

Bunga dan daun-daun dari beberapa spesies melati digunakan untuk mengurangi atau menghentikan keluarnya susu ibu, dalam rupa bunga yang diremukkan atau tapal daun-daunan yang ditempelkan di atas buah dada

Tapal daun-daun dari beberapa jenis melati dipakai untuk mengobati bisul dan sakit kulit. Daun-daun ini juga digunakan sebagai obat kumur untuk mengobati seriawandan pembengkakan gusi. Air rendaman bunga yang telah bermalam digunakan sebagai penyegar untuk mencuci muka

Ekstrak akar beberapa jenis melati dimanfaatkan sebagai penurun demam. Rebusan akar melati atau rendaman bunganya dipakai untuk mengatasi radang peparu, bronkitis, dan juga asthma. Akar yang ditumbuk dijadikan tapal untuk menyembuhkan keseleo atau patah tulang. Tingtur (ekstrak dalam alkohol) akar J. sambac memiliki khasiat kuat sebagai penenang (sedativa), anestetik, dan penyembuh luka.

Beberapa jenis melati juga ditanam sebagai penghias taman

Melati putih

Melati putih atau Jasminum sambac adalah spesies melati yang berasal dari Asia selatan (di India, Myanmar dan Sri Lanka. Penyebaranya dimulai dari Hindustan ke Indocina, lalu Kepulauan Melayu. Bunga ini menjadi satu dari tiga bunga nasional Indonesia (sebagai "Puspa Bangsa"). Bunga ini juga menjadi bunga nasional Filipina.

Melati putih tumbuh di pekarangan dan dapat digunakan sebagai tanaman pagar. Ketinggiannya dapat mencapai 2 meter.

Morfologi
Melati dapat digolongkan sebagai semak, bisa juga agak merambat. Melati merambat dengan "berantakan" (terjurai), atau "longgar" ketika masih muda. Batangnya bulat berkayu dengan tinggi 0,3-3 meter. Ia memiliki batang yang bercabang, dan berwarna coklat. Daun melati putih berjenis tunggal, tangkai daun pendek, dengan ukuran sekitar 5 mm, dengan letak yang berhadapan. Helaian daunnya berbentuk bulat telur, hingga menjorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat, tepinya rata, tulang daunnya menyirip, dengan ukuran 5-10 cm × 4-6 cm. Perbungaannya termasuk majemuk,[3] tumbuh di ketiak daun, terbatas dengan jumlah 3 bunga atau sebuah tandan padat dengan banyak bunga. Bunganya tunggal atau berpasangan (di varietas kultivasi), dengan 7-10 ruas kelopak, panjang 2,5-7 mm, berbulu halus, panjang tabung mahkota 7-15 mm, sebanyak 5 cuping, bundar telur atau lonjong, panjang 8-15 mm, kebanyakan putih, beraroma kuat.[6] Mahkota bunganya berbentuk lembaran mengerut, seperti terompet, yang berwarna putih, dan berbau wangi. Buahnya termasuk buah buni, mengkilap, dan berwarna hitam, dan dikelilingi kelopak. Beberapa varietas melati berbunga ganda dikenal tidak menghasilkan buah.

Akarnya termasuk tunggang,[7] sulit untuk dipatahkan, -kalaupun dipatahkan-, bekasnya tidak rata, dan juga tidak berserat. Akarnya berbuku-buku/membesar.

Makna penting

Pengantin Jawa Surakarta yang dihiasi roncen melati.
Melati putih ditetapkan sebagai bunga nasional Filipina sejak tahun 1934 oleh Gubernur Jenderal Filipina, Frank Murphy, melalui proklamasi No. 652. Orang Filipina merangkai jalinan bunga melati menjadi kalung roncean, korsase rangkaian bunga, dan mahkota bunga. Ronce bunga ini ada yang jarang-jarang ada yang padat, umumnya dijual oleh pedagang kembang di depan gereja atau di persimpangan jalan.

Melati putih adalah salah satu dari bunga nasional Indonesia (ditetapkan secara resmi melalui Undang-undang tahun 1990), dua bunga nasional lainnya adalah anggrek bulan dan padma raksasa. Makna penting melati putih dalam budaya Indonesia sudah dikenal jauh lebih tua. Telah lama dikenal sebagai bunga suci dalam tradisi Indonesia, melambangkan kesucian, keanggunan yang sederhana, dan ketulusan. Ia juga melambangkan keindahan dalam kesederhanaan dan kerendahan hati, karena meskipun bunga putih ini kecil dan sederhana, tetapi wanginya harum semerbak. Bunga ini merupakan bunga yang paling penting dalam upacara pernikahan bagi berbagai suku bangsa di Indonesia, terutama di Jawa. Kuncup bunga melati yang belum sepenuhnya mekar biasanya dipetik, dikumpulkan dan dirangkai menjadi roncean melati. Pada hari pernikahan, pengantin adat Jawa atau Sunda dihiasi roncean melati yang membentuk jaring pembungkus konde, dan sebagian lainnya membentuk rantai rumit roncean melati yang menggantung dari kepala pengantin wanita. Melati juga menghiasi keris pengantin pria, rangkaian ini disebut roncen usus-usus yang merujuk kepada bentuknya yang menyerupai usus dan dikaitkan dengan legenda Arya Penangsang. Pengantin Makassar dan Bugis juga menghiasi rambutnya dengan kuncup melati yang disematkan ke rambut menyerupai butiran mutiara. Melati juga sering dipakai sebagai bunga sesajen untuk hyang, arwah dan dewa-dewa, terutama oleh umat Hindu Bali, melati juga sering digunakan sebagai bunga taburan dalam upacara pemakaman atau ziarah makam.

Melati memiliki makna luas dalam tradisi Indonesia; ia adalah bunga kehidupan, keindahan, dan pernikahan, akan tetapi seringkali dikaitkan dengan arwah orang yang telah wafat dan kematian. Dalam lagu dan puisi perjuangan Indonesia, gugurnya bunga melati seringkali dijadikan perlambang gugurnya pahlawan yang berkorban demi bangsa dan negara. Makna ini sangat mirip dengan gugurnya bunga sakura dalam tradisi Jepang yang melambangkan gugurnya para pejuang. Lagu patriotik "Melati di Tapal Batas" (1947) karya Ismail Marzuki dan "Melati Suci" (1974) karya Guruh Sukarnoputra menggambarkan melati sebagai pahlawan yang gugur di medan perjuangan, yang harumnya senantiasa hadir sebagai kusuma yang menghiasi Ibu Pertiwi. Lagu "Melati dari Jayagiri" karya Iwan Abdurachman mengibaratkan melati sebagai kecantikan seorang gadis suci dan cinta masa lalu yang telah hilang dan senantiasa dirindukan.

Di Hawaii, melati dikenal sebagai pikake, dan digunakan untuk membuat kalung rangkaian bunga harum khas Hawaii yang disebut lei. Nama 'pikake' berasal dari bahasa Hawaii yang berarti "Merak", karena putri Hawaii KaŹ»iulani menyukai bunga ini dan burung merak.

Di Kamboja, bunga ini digunakan sebagai persembahan sesaji untuk Buddha. Saan musim berbunga yang dimulai bulan Juni, orang Kamboja merangkai bunga ini pada lidi untuk dipersembahkan kepada Buddha dalam persembahyangan.

Bunga ini umum dibudidayakan di India dan Bangladesh. yang biasanya digunakan untuk membuat rangkaian bunga tebal untuk penghias rambut. Di Oman, bunga melati digunakan dalam upacara ulang tahun pertama seorang bayi. Bunga ditaburkan di atas dahi bayi sambil mengucapkan "hol hol". Bunga ini biasanya dijual dalam kemasan di antara daun almond India yang disemat dengan serat daun korma.

Di China, bunga ini menjadi campuran minuman teh melati. Serta menjadi tema lagu rakyat Mo Li Hua, yang disensor oleh pemerintah komunis Republik Rakyat China karena dikaitkan dengan perjuangan demonstrasi mahasiswa pro demokrasi pada tahun 2011.

Pengobatan
Melati putih yang sering disebut melati saja di Indonesia memiliki rasa bunga dan daun yang rasanya pedas, manis, dan sifatnya yang sejuk. Simplisia yang dipergunakan dalam pengobatan ini berkhasiat antiradang, merangsang keluarnya keringat (diaforetik), peluruh air seni (diuretik), dan melegakan nafas. Adapun akarnya, terasa manis, pedas, netral, dan agak beracun. Ini bersifat mematikan rasa (anastesi), dan menghilangkan nyeri (analgesik). Ramuan melati putih dilarang untuk diminum oleh ibu hamil dan kondisi badan lemah.

Penyakit yang kiranya bisa diobati oleh akar melati putih adalah bengkak (karena luka terpukul), nyeri karena patah tulang, sakit gigi dan kepala. Daun dan bunga melati putih digunakan untuk mengobati flu, diare, demam, menghaentikan ASI, dan bisul. Rendaman akar (dicampur minyak kelapa) digunakan untuk obat tetes telinga